Panadol adalah produk obat pereda nyeri (analgetik) dan penurun demam (antipiretik) yang mengandung paracetamol sebagai bahan aktif utama. Merek obat ini tersedia dalam beberapa kemasan yang dijual secara bebas di pasaran untuk berbagai keperluan.
Selain paracetamol, bahan-bahan aktif lainnya yang terkandung dalam sejumlah varian produk Panadol adalah:
- Pseudoephedrine HCl. Ini merupakan golongan obat dekongestan yang berfungsi untuk meredakan hidung tersumbat akibat pelebaran pembuluh darah hidung dengan cara mempersempit pembuluh darah tersebut. Pseudoephedrin juga dapat mengurangi penyumbatan rongga yang menghubungkan hidung dengan telinga bagian dalam (tuba eustachius).
- Phenylephrine HCl. Sama seperti pseudoephedrine HCl, phenylephrine HCl merupakan obat dekongestan yang memiliki fungsi yang sama dengan pseudoefedrin. Beberapa penelitian menyatakan pseudoefedrin lebih efektif untuk meredakan hidung tersumbat, namun phenylephrine memiliki efek samping lebih sedikit bila dibandingkan dengan pseudoefedrin.
- Dextrometorphan HBr. Dextromethorphan merupakan obat pereda batuk yang bekerja dengan cara menghambat aliran impuls saraf dari otak yang memicu refleks batuk pada seseorang.
- Kafein. Ini merupakan stimulan bagi otak yang berfungsi untuk mengembalikan kewaspadaan dan tetap terjaga ketika sedang lelah atau mengantuk. Selain itu, kafein juga digunakan untuk meredakan sakit kepala dan migrain. Bila diberikan bersama paracetamol, obat dapat bekerja lebih cepat dan efek analgesiknya akan bertahan lebih lama.
Jenis-jenis Produk Panadol
Berikut ini adalah sejumlah produk Panadol yang tersedia di pasaran, di antaranya adalah:
- Panadol Regular (warna biru). Berfungsi untuk meredakan nyeri seperti sakit kepala, sakit gigi, dan nyeri otot, serta menurunkan demam. Tiap tablet Panadol Regular mengandung 500 mg paracetamol.
- Panadol Cold & Flu (warna hijau). Berfungsi untuk meredakan hidung tersumbat, batuk tidak berdahak, serta demam yang diakibatkan oleh flu. Tiap tablet Panadol Cold & Flu mengandung 500 mg paracetamol, 30 mg pseudoephedrine HCl, dan 15 mg dextrometorphan HBr.
- Panadol Flu & Batuk (warna hijau-merah). Berfungsi untuk meredakan demam, sakit kepala, hidung tersumbat, bersin-bersin, batuk tidak berdahak, nyeri otot, dan nyeri tenggorokan akibat flu. Tiap tablet Panadol Flu & Batuk mengandung 500 mg paracetamol, 5 mg phenylephrine HCl, dan 15 mg.
- Panadol Extra (warna merah). Berfungsi untuk meredakan sakit kepala dan sakit gigi. Tiap tablet Panadol Extra mengandung 500 mg paracetamol dan 65 mg kafein.
Selain keempat produk Panadol tersebut, ada pula Panadol khusus anak-anak yang berfungsi untuk meredakan sakit kepala, nyeri akibat tumbuh gigi, serta demam akibat pilek, flu, maupun setelah imunisasi. Di antaranya adalah:
- Panadol Anak Drops. Ini merupakan produk Panadol untuk anak-anak usia 0-1 tahun dalam bentuk sirup yang dilengkapi dengan pipet tetes. Tiap 1 ml sirup mengandung 100 mg
- Panadol Anak Syrup. Ini merupakan produk Panadol untuk anak-anak usia 1-6 tahun. Tiap 1 ml sirup mengandung 32 mg
- Panadol Anak Suspension. Ini merupakan produk Panadol untuk anak-anak usia di atas 6 tahun. Tiap 1 ml suspensi mengandung 50 mg
- Panadol Anak Chewable. Ini merupakan produk Panadol dalam bentuk tablet kunyah yang dapat dikonsumsi oleh anak-anak usia 2-12 tahun. Tiap tablet mengandung 120 mg paracetamol.
Penggunaan oleh Wanita Hamil dan Menyusui
Khusus bagi ibu hamil dan menyusui, harus diperhatikan dulu kategori kehamilan dan menyusui dari masing-masing jenis Panadol yaitu:
Jenis Panadol | Kategori Kehamilan |
Panadol Reguler (biru) | Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Konsumsi Panadol Reguler di tiap trimester kehamilan dianggap aman karena tidak meningkatkan risiko terhadap janin. |
Panadol Extra (merah) | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.Konsumsi Panadol Cold and Flu pada trimester pertama diduga dapat mengakibatkan gastroschisis, penyumbatan usus, kelainan pertumbuhan wajah pada janin. |
Panadol Cold and Flu (hijau putih) | |
Panadol Flu dan Batuk (hijau merah) |
Panadol Reguler (Biru) dianggap aman bagi bayi bila dikonsumsi sesuai dengan dosis yang dianjurkan pada ibu yang sedang menyusui, karena diserap oleh ASI hanya dalam jumlah yang kecil. Namun bila diminum berlebih, diduga dapat menimbulkan ruam pada bayi. Untuk Panadol jenis lain, konsumsi dengan hati-hati, konsultasikan dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi Panadol bila sedang menyusui. Panadol Cold and Flu diduga dapat menyebabkan bayi menjadi rewel dan mengurangi produksi ASI.
Peringatan:
- Produk ini mengandung paracetamol, karena itu jangan mengonsumsinya bersama dengan obat lain yang juga mengandung paracetamol, untuk menghindari kelebihan dosis.
- Jangan mengonsumsi Panadol jika Anda memiliki alergi terhadap paracetamol atau kandungan lain dalam produk ini.
- Sebelum mengonsumsi Panadol, konsultasikan kepada dokter jika Anda sedang mengonsumsi warfarin.Jangan mengonsumsi Panadol melebihi dosis yang dianjurkan karena dapat menyebabkan gangguan pada hati.
- Jika Anda menderita penyakit liver atau ginjal, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi Panadol.
- Hindari konsumsi Panadol Flu & Batuk serta Panadol Cold & Flu bila Anda menderita batuk berdahak. Hindari minuman berkafein, seperti kopi, teh, minuman cola, saat mengonsumsi Panadol E.
- Jika Anda kecanduan alkohol, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi Panadol.
Dosis Panadol
Dosis pemakaian tiap produk Panadol berbeda-beda. Berikut ini adalah rinciannya:
Produk | Bentuk Obat | Dosis |
Panadol Regular(Paracetamol 500 mg) | Tablet | 1 tablet 4-6 kali sehari, maksimum 8 tablet per hari. Jangan diberikan kepada anak-anak di bawah umur 12 tahun, kecuali atas petunjuk dokter. |
Panadol Extra(Paracetamol 500 mg, Kafein 65 mg) | ||
Panadol Flu & Batuk(Paracetamol 500 mg, Phenylephrine HCl 5 mg, dan Dextrometorphan 15 mg) | ||
Panadol Cold & Flu(Paracetamol 500 mg, pseudoephedrine HCl 30 mg, dan dextrometorphan HBr 15 mg) | ||
Panadol Anak Drops(Paracetamol 80 mg/0.8 ml) | Sirup | 0,8-1,6 ml (sesuai dengan usia) yang diberikan 3-6 kali sehari. |
Panadol Anak Syrup(Paracetamol 160 mg/5 ml) | 3,75-10 ml (sesuai dengan usia) yang diberikan 3-6 kali sehari. | |
Panadol Anak Suspension(Paracetamol 250 mg/5 ml) | Suspensi | 5-10 ml yang diberikan 3-6 kali sehari. |
Panadol Anak Chewable(Paracetamol 120 mg) | Tablet kunyah | 1,5-4 tablet per hari (sesuai dengan usia) yang dapat dibagi menjadi 3-6 dosis. |
Efek Samping dan Interaksi Panadol dengan Obat Lain
Paracetamol merupakan bahan yang terkandung dalam tiap produk Panadol. Meskipun jarang, efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi paracetamol adalah:
- Penurunan jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan sel keping darah (trombosit).
- Sindrom Stevens-Johnson.
- Tekanan darah turun.
- Takikardia.
- Nekrolisis toksik epidermalis.
Paracetamol dapat menimbulkan efek sebagai berikut bila berinteraksi dengan obat-obatan, seperti:
- Menurunkan efektivitas bila diberikan bersama obat antikejang, seperti phenytoin, barbiturat, atau carbamazepine, serta colestyramin.
- Meningkatkan efek perdarahan dari warfarin.
- Meningkatkan efek samping dari chloramphenicol.
- Mempercepat penyerapan paracetamol bila diberikan bersama domperidone atau metoclopramide.
Untuk mengetahui efek samping dan interaksi tambahan yang mungkin terjadi dari produk Panadol lainnya, silakan lihat tabel berikut ini:
Produk | Efek Samping | Interaksi |
Panadol Cold & Flu |
| |
Panadol Extra |
|
|
Panadol Flu & Batuk |
|
|
Komentar
Posting Komentar